Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang memiliki arti semangat dan kesadaran cinta terhadap tanah air, memelihara kehormatan bangsa, memiliki kebanggaan sebagai penduduk bangsa, serta memiliki rasa solidaritas terhadap sesama bangsa dan negara.
Secara etimologi, kata “nasionalisme” berasal dari kata Latin “natio” yang berarti kelahiran, dan kemudian berkembang menjadi kata “nation” dalam bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda yang berarti bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme diartikan sebagai paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Semangat nasionalisme di Indonesia mulai muncul pada abad ke 20 yang ditandai dengan munculnya organisasi – organisasi pergerakan nasional. Masa pergerakan nasional merupakan salah satu periode sejarah Indonesia dimana mulai muncul rasa persatuan yang terwujud dalam organisasi yang bersifat modern, lebih terarah atau terorganisir, bersifat nasional, dan dipelopori oleh kaum terpelajar. Lahirnya pergerakan nasional didorong oleh beberapa faktor pendorong, diantaranya :
1. Faktor Intern
Faktor intern (dari dalam) yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalisme di Indonesia disebabkan oleh :
Kejayaan Bangsa Indonesia sebelum Kedatangan Bangsa Barat
Sebelum kedatangan bangsa Barat, di Indonesia berkembang kerajaan – kerajaan besar seperti Mataram, Sriwijaya, Majapahit dan Demak. Kejayaan masa lampau menjadi inspirasi bagi kaum terpelajar untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Penderitaan Rakyat Akibat Politik Drainage (Pengerukan Kekayaan)
Pada masa kolonial, pemerintah Belanda mengeruk kekayaan melalui pajak tinggi yang dibebankan kepada rakyat. Politik drainage mencapai puncaknya pada masa tanam paksa (cultuur stelsel) yang dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.
Diskriminasi Rasial Bangsa Barat
Diskriminasi menjadi hal yang menonjol pada masa kolonialisme dan imperialisme. Pada abad ke 20, pada bidang pertanian tidak semua jabatan tersedia bagi kaum pribumi. Dengan pendidikan dan keahlian yang sama dengan orang Belanda, kaum pribumi harus menduduki jabatan yang lebih rendah dari jabatan orang Belanda. Pada jabatan yang sama, gaji pribumi jauh lebih kecil dari gaji orang Belanda.
Munculnya Golongan Terpelajar
Sejalan dengan diterapkannya Politik Etis, di Indonesia hanya sebagian kecil anak – anak pribumi diperbolehkan mendapatkan pendidikan. Melalui bahasa asing yang diajarkan di sekolah, para pribumi terpilih ini mampu belajar berbagai ide dan paham yang berkembang di Barat, seperti ide tentang Hak Asasi Manusia, liberalisme, nasionalisme dan demokrasi.
2. Faktor Ekstern
Lahirnya nasionalisme juga didorong faktor – faktor ekstern (dari luar), seperti :
Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904-1905)
Kemenangan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1904-1905 mengguncang dunia. Bangsa kulit putih dapat dikalahkan oleh bangsa kulit warna. Kemenangan ini berhasil menunjukkan superioritas bangsa Asia dan Afrika untuk lepas dari penjajahan kulit putih.
Kebangkitan Nasionalisme Negara – Negara Asia Afrika
Sebagian bangsa Asia Afrika mulai berusaha keluar dari belenggu bangsa Barat melalui ide nasionalismenya. Berikut adalah negara – negara yang mendorong lahirnya nasionalisme :
- Nasionalisme Turki dibawah Mustafa Kemal Pasha
- Pemberontakan rakyat Filipina kepada Spanyol
- Revolusi Tiongkok
- Kebangkitan nasionalisme India dibawah Mahatma Gandhi
Masuknya Paham – Paham Baru
Paham – paham seperti liberalisme, demokrasi dan nasionalisme mulai muncul setelah Revolusi Prancis dan Revolusi Amerka. Melalui hubungan Eropa dan Asia menyebabkan paham – paham ini menyebar ke Indonesia. Paham – paham tersebut sangat mempengaruhi perkembangan politik pada masa pergerakan nasional.
0 Komentar