Zaman Kegelapan
Sejarah Abad Pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Abad Pertengahan bermula sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat dan masih berlanjut ketika Eropa mulai memasuki Abad Pembaharuan dan Abad Penjelajahan. Sejarah Dunia Barat secara tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Abad Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern. Dengan kata lain, Sejarah Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Sejarah Abad Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Awal Abad Pertengahan, Puncak Abad Pertengahan, dan Akhir Abad Pertengahan.
Abad Pertengahan adalah salah satu dari tiga kurun waktu utama dalam skema terlama yang digunakan dalam kajian Sejarah Eropa, yakni Zaman Klasik atau Abad Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern.
Para pujangga Abad Pertengahan membagi sejarah menjadi sejumlah kurun waktu, misalnya “Enam Zaman” atau “Empat Kekaisaran”, dan menganggap zaman hidup mereka sebagai zaman akhir menjelang kiamat. Apabila mengulas zaman hidup mereka, zaman itu akan mereka sebut sebagai “zaman modern”. Pada era 1330-an, humanis sekaligus penyair Italia, Petrarka, menyebut kurun waktu pra-Kristen sebagai zaman antiqua (kuno) dan kurun waktu Kristen sebagai sebagai zaman nova (baru).
Abad Pertengahan merupakan sebuah periode panjang sejarah Eropa, termasuk Prancis. Abad ini disebut juga sebagai Abad Kegelapan, dikarenakan adanya kekuasaan agama yang bersifat absolut dari Gereja. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah penyimpangan dan peristiwa sejarah yang kelam, seperti; keterbelakangan ilmu pengetahuan, maraknya mitos dan tahayul, inkuisisi, dan sebagainya. Sejumlah peristiwa sosial Abad Pertengahan tersebut terdapat dalam novel Notre-Dame de Paris karya Victor Hugo.
Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan penyimpangan kekuasaan agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan, dengan menerapkan sosiologi sastra Alan Swingewood sebagai pendekatannya. Berbagai permasalahan mengenai pengaruh penyimpangan kekuasaan agama yang terdapat dalam novel dianalisis dengan memanfaatkan teori kekuasaan Lord Acton dan teori teokrasi St. Agustinus. Berdasarkan penelitian, penyimpangan kekuasaan agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan disebabkan oleh penggunaan kuasa yang tidak terbatas dari para penguasa. Dalam pembahasan, disertakan pula analisis mengenai bentuk dan teknik pengarang dalam mengkritik penguasa Abad Pertengahan.
Renaisan
- Renaissance adalah gerakan perubahan besar di Eropa yang terjadi setelah abad pertengahan. Istilah renaissance berasal bahasa Latin renaitre yang terdiri dari dua kata, yakni re berarti kembali dan naitre berarti lahir.
Dengan begitu, Renaissance dapat diterjemahkan sebagai masa terlahir kembali. Melansir 'e-Modul Sejarah Kelas XI: Pemikiran di Balik Peristiwa Renaissance dan Aufklarung' oleh Heri Purwanto, Renaissance merupakan masa yang terjadi pada abad ke-14 sampai abad ke-17.
Gerakan perubahan ini dimulai dari Italia yang kemudian menyebar ke seluruh Benua Eropa. Jules Michelet merupakan sejarawan yang pertama kali mendefinisikan dan memperkenalkan istilah Renaissance dalam karyanya yang berjudul 'Histoire de France'.
Secara garis besar, ciri utama dari Renaissance adalah humanisme, yaitu memanusiakan manusia, empirisme yang berarti kebebasan pengembangan ilmu pengetahuan, dan rasionalisme, yakni kebebasan dalam mengembangkan pikiran.
Latar Belakang Renaissance
Pada dasarnya, Renaissance terjadi sebagai respons dari perilaku dominasi gereja terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat Eropa. Untuk mengetahui lebih dalam, kita harus mengetahui keadaan Eropa pada masa abad pertengahan yang dikenal juga sebagai periode Dark Age atau abad kegelapan.
Abad pertengahan terjadi setelah Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi runtuh. Pada masa itu berkembang anggapan bahwa ilmu pengetahuan harus berlandaskan agama yang menyebabkan gereja mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.
Tidak hanya itu, gereja bahkan memengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah sehingga raja kehilangan kekuasaannya dalam pemerintahan.
Salah satu contoh dominasi gereja pada abad pertengahan adalah pemberian hukuman kepada Nicolaus Copernicus yang menyebutkan matahari sebagai pusat tata surya.
Pernyataan tersebut tentu dianggap bertentangan dengan ajaran gereja sehingga Copernicus dijatuhi hukuman mati.
Melihat doktrin dan dominasi gereja yang dianggap merugikan masyarakat, akhirnya muncul gerakan yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agar terbebas dari belenggu kekuasaan gereja. Gerakan inilah yang disebut dengan Renaissance.
Namun, selain dilatarbelakangi oleh dominasi gereja, munculnya Renaissance juga dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi. Pada saat itu, Eropa menggunakan sistem ekonomi tertutup yang membuat perekonomian hanya dikuasai oleh para golongan penguasa.
Kondisi tersebut menyebabkan kehidupan masyarakat terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia.
Tokoh-tokoh Renaissance
Untuk memudahkan pembelajaran siswa, tokoh-tokoh Renaissance akan dibagi berdasarkan bidang keahliannya, yaitu seni dan budaya, penjelajahan samudera, dan bidang ilmu pengetahuan.
Sumber
- https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-abad-pertengahan/
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5784823/sejarah-renaissance-latar-belakang-tokoh-tokoh-dan-pengaruhnya
0 Komentar